Jumat, 27 Desember 2019

Captain Marvel: Plot Menarik Minim Intrik

Backstory
Captain Marvel merupakan salah satu film dari Marvel Cinematic Universe yang cukup ditunggu-tunggu oleh para fans dari Marvel karena kemunculannya yang cukup mendadak. Apalagi setelah post-credit scene ‘Avengers: Infinity Wars’ yang menunjukan garis plot yang dirasa penting antara kejadian Infinity Wars dengan Captain Marvel. Apalagi, dalam tayangan pers dan perbincangan diantara fans Marvel yang menyebutkan bahwa Captain Marvel merupakan salah satu hero terkuat dalam Marvel Cinematic Universe ditambah, karakter perempuannya yang diperankan oleh Brie Larson.

Film ini merupakan salah satu film pertama Marvel yang tayang sepeninggalan ‘The Father of Cameo’ sekaligus salah satu pencipta karakter Marvel, Stan Lee yang berpulang pada 12 November 2018 lalu. Saya yang menyukai detail-detail kecil dalam film, menyukai cara Marvel untuk membuat atribusi kepada Stan Lee dengan mengganti bumper comic ikonik Marvel di awal dengan semua adegan-adegan cameo Stan Lee yang ada di film-film Marvel.

Plot > Intrik
Cerita awal film ini adalah peran Captain Marvel atau Carol Danvers atau Vers yang merupakan salah satu satria di Kree, yang bertugas menjaga kedamaian dengan melawan Skrull, makhluk antar-galaksi yang awalnya digambarkan sebagai tokoh antagonis pada film ini. ­Perang antara Kree dan Skrull yang dihadirkan pada awal film ini merupakan salah satu plot utama yang berguna untuk membangun alur cerita Captain Marvel. Seperti film-film ‘hero solo’ Marvel pada umumnya, backstory pada Captain Marvel dihadirkan dalam bentuk potongan-potongan namun cukup rapih untuk membentuk plot utama film ini. Cerita mulai berkembang ketika Captain Marvel mengetahui asal-usul dirinya secara utuh dari imaji-imaji yang muncul dari pikirannya. Peperangan antar-galaksi yang menjadi plot cerita awal lama kelamaan hilang ketika Captain Marvel mulai mengetahui tentang apa yang terjadi sebenarnya kepada Carol Danvers. Pada bagian ini, penonton yang baru pertama kali menonton Marvel mungkin akan sedikit kebingungan menyulam potongan-potongan cerita yang muncul. Namun, kebingungan ini dirasa masih biasa saja dibandingkan kebingungan yang dulu saya rasakan saat Captain America: The Winter Soldier. Marvel rasanya masih memberikan ‘zona aman kebingungan’ yang cukup untuk menarik penonton-penonton yang baru pertama kali menonton filmnya. Apalagi, intrik-intrik pada karakter yang ada sepanjang film ini dirasa belum cukup memberi nilai dramatis.

Cerita berlanjut mengenai masa lalu Captain Marvel yang akhirnya diketahui. Pada fase ini, sulaman yang daritadi dikumpulkan rasanya mulai menjadi satu potongan utuh yang sekaligus menjadi plot twist pada film ini. Intrik karakter yang dirasa minim, cukup terbantu dengan backstory yang dibangun oleh karakter utama film ini. Sampai akhir film, cerita mengalir begitu saja tanpa terasa kita dibuat sendirinya mengerti pada alur sesungguhnya cerita ini, sekaligus disuguhkan oleh kekuatan hero yang digadang-gadang menjadi hero terkuat pada Marvel Cinematic Universe ini. Meskipun saya belum cukup percaya dengan gelar ini setelah melihat kekuatan dari salah satu hero perempuan di Marvel Cinematic Universe ini. Mungkin pada film selanjutnya baru akan dipaparkan secara jelas bagaimana posisinya pada MCU.

Jembatan Cerita Avengers
Pada beberapa menit terakhir, akhirnya kita diingatkan kembali bahwa seluruh cerita tadi hanyalah ‘penyambung’ alur untuk rangkaian cerita Avengers. Bagi pengikut Marvel Cinematic Universe, saya sarankan untuk memperhatikan menit-menit terakhir di film ini karena disinilah cerita tentang Avengers: Infinity Wars akan terjawab serta jembatan alur dengan Avengers: End Game akan dibangun. Walaupun belum eksplisit, tapi cukup membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang sesungguhnya akan terjadi pada seri Avengers selanjutnya. Jangan lupakan Credit Scene dan Post-Credit Scene pada film ini. Kedua adegan tambahan yang menjadi ciri khas Marvel ini menjadi poin sesungguhnya yang akan ditujukan kepada penonton yang merencanakan akan menonton Avengers: End Game, April 2019 nanti.

Rating dan Karakter Favorit
Akhirnya, saya rasa penilaian universal untuk film ini adalah 4 dari total 5 angka. 1 poin kekurangan adalah penguatan tokoh yang harusnya lebih bisa dilakukan serta unsur humanisme yang biasanya disuguhkan Marvel dari film-film besutannya. Nilai tambah pada film ini adalah batas aman kebingungan plot yang disuguhkan Marvel dan plot twist yang cukup kuat dan membuat kita akhirnya menemukan harta karun dari potongan-potongan cerita yang disuguhkan dari awal film.

Salah satu karakter yang mencolok dari film ini menurut saya selain Captain Marvel sendiri adalah kucing bernama Goose. Karakter ini cukup menjadi penyegar dari seriusnya alur cerita film ini. Apalagi, ternyata karakter ini memiliki tempat tersendiri pada salah satu dari 2 adegan tambahan yang disuguhkan Marvel. Jadi, seberapa penting tokoh kucing ini?

0 komentar:

Posting Komentar