Rabu, 26 Juni 2019

Bila Ada Bahasa Indonesia, Kenapa Tidak?

Setiap hari, kita sering menemukan istilah asing di ruang publik, seperti à la carte atau janitor. Namun, tahukah bahwa istilah tersebut memiliki padanan dalam bahasa Indonesia?

Padahal, bahasa yang kuat itu adalah bahasa yang sering digunakan. Jadi percuma kalau bahasanya kaya, banyak kosakata, tapi nggak sering digunakan. Seperti narasi yang sebelumnya saya tulis di atas, saya yakin teman-teman lebih sering melihat menu à la carte dibanding menu manasuka, kan? padahal arti keduanya sama. Bedanya, yang satu merupakan cakapan bahasa Prancis, yang satu bahasa Indonesia.

Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebetulnya punya platform yang dinamakan Senarai Padanan Asing Indonesia di Ruang Publik. Platform ini biasa diakses secara umum untuk menemukan kata atau frasa asing yang telah dipadankan dengan bahasa Indonesia. Tapi, mungkin kurangnya informasi khalayak membuat platform ini jarang digunakan.

Saya awalnya sering menggunakan platform ini karena aktif di organisasi kemahasiswaan departemen universitas saya, yang notabene merupakan departemen Bahasa dan Sastra Indonesia. Otomatis, bahasa Indonesia haruslah saya utamakan dalam segala hal yang saya lakukan dengan organisasi ini. Malu dong, masa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tapi sering menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia. Kecuali sudah terpaksa, itupun sebenarnya segan. 😁

Hal ini juga yang membuat saya membuat konten Padanan Asing Bahasa Zaman Ini atau #PABZI. Sedikit banyak, saya hanya mencoba menyebarkan hal yang saya tahu lebih dulu, agar teman-teman yang lain juga tahu. Ilmu yang paling baik adalah yang paling diketahui banyak orang, bukan?


Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing. Bisa Bahasa.


0 komentar:

Posting Komentar